Martin Hartono, 39 tahun, salah satu calon pewaris Grup Djarum,
berinvestasi di Internet.
Martin
menyelesaikan studinya di Amerika Serikat dan kembali ke Jakarta pada
1998. Pekerjaan pertama sekembalinya dari Negeri Abang Sam itu adalah
Direktur Bisnis Teknologi di Grup Djarum. Belasan tahun di bisnis
teknologi, gairahnya untuk berinvestasi di bidang Internet muncul kala
melihat kegemaran anak muda Indonesia menggunakan jejaring sosial
Facebook dan Twitter untuk berkomunikasi. “Saat itu, saya berpikir ada
sesuatu yang sedang terjadi. Dan saya ingat taktik bisnis ayah adalah
kesadaran waktu dan tempat yang tepat."
Dua tahun lalu, dia
mendirikan Global Digital Prima Venture, perusahaan investasi yang
berfokus pada Internet, dengan dukungan ayahnya. Dia dikabarkan
mengantongi modal US$ 100 juta sehingga dengan mudah menjadikan Global
Digital sebagai perusahaan investasi terbesar yang fokus pada Internet.
Martin
membeli saham di sejumlah situs Internet terkemuka. Investasinya
terbesar terjadi pada Januari lalu, ketika membeli saham Kaskus.com,
situs jual-beli terbesar di Indonesia. Kaskus saat ini memiliki 4,8 juta
anggota dan 20 juta pengunjung setiap hari.
Dia juga bertaruh
dengan membeli situs Infokost, yang merupakan arena jual-beli dan sewa
apartemen studio di Jakarta untuk mahasiswa dan profesional tunggal. Dia
juga berinvestasi di Blibli, situs belanja populer, dan Bolabob, sebuah
situs olahraga. "Kami percaya pada merek yang berbeda," katanya.
Menurut dia, perilaku pengguna Internet tidak bertumpu pada satu situs.
Itu sebabnya investasinya merambah ke Merah Cipta Media, agen pemasaran
digital.
Martin tidak terburu-buru dalam menghitung pengembalian
investasinya. Lima tahun, menurut dia, bukan waktu yang lama. Dia justru
kesulitan mencari staf teknologi informasi yang tepat bagi perusahaan
itu. "Saat ini fokus kami adalah membangun sebuah platform digital bahwa
pengguna dapat berhubungan dengan mudah," katanya. "Ketika Internet
menjadi lebih matang, lebih banyak iklan akan masuk. Mata kami akan
segera melihat layar komputer lebih dari layar TV."
Martin
merupakan salah satu dari tiga putra taipan terkaya Indonesia, R. Budi
Hartono. Menurut Daftar Orang Terkaya Indonesia yang dirilis Forbes, ayah Martin yang sekaligus bos Grup Djarum, berada di peringkat pertama dengan kekayaan bernilai sekitar US$ 15 miliar.
0 comments:
Post a Comment